“Kami menyampaikan suka duka dalam pembangunan masjid kami. Yang memang telah diwakafkan oleh pemuka adat sejak tahun 2006, lalu kami lakukan kegiatan sholat yang beratapkan terpal dan beralaskan terpal juga, dengan sangat darurat ini. Sudah kami lakukan ibadah sholat di sini dari dulu, kami ingin menyampaikan kepada donatur di manapun agar setidaknya mengulurkan tangan”. Ucap salah seorang warga kampung Mberong kecamatan Sambi Rampas NTT ditemani warga lainnya yang sudah tujuh belas tahun sholat di masjid beratapkan terpal dan beralaskan tumpukan jerami. Jangankan sebuah bangunan sederhana, satu batu batapun tidak ada yang menempel di masjid mereka, karena keadaan darurat dan keistiqomahan mereka untuk menunaikan ibadah, mereka terpaksa membangun sebuah tempat yang bahkan tidak sama sekali terlihat seperti masjid.
Masyaallah, begitu sulitnya saudara kita di NTT untuk mendapatkan akses beribadah yang nyaman dan layak. Untuk sekedar bangunan yang berdiri saja, mereka tidak sanggup membangun. “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738). Tempat ibadah yang terlihat lebih mirip gubuk ini diberi nama Masjid Ashabul Kahfi. Masjid ini mereka dirikan di sebuah lahan yang sudah diwakafkan oleh pemangku adat untuk kegiatan beribadah sejak tahun 2006. Lahan sudah tersedia, tapi bangunan masjidnya tidak ada. Namun, semua bukan tanpa alasan. Kendala biaya memang menjadi masalah utama pembangunan disana, sebab dibutuhkan ratusan juta untuk dapat membangun masjid yang nyaman dan aman. Tapi, dengan pendapatan harian mereka yang pas-pasan bagaimana hal itu bisa terjadi?
Padahal, mereka sangat membutuhkan tempat ibadah yang dapat digunakan setiap harinya. Untuk bisa mengaji dan melaksanakan jamaah, mereka harus membawa drigen-drigen air. Tidak ada tempat wudhu di masjid mereka. Tidak ada penerangan lampu, apalagi al quran dan bangku-bangku untuk digunakan mengaji, sama sekali tidak ada. Lahan itu terlihat kosong dengan tumpukan jerami di kanan kirinya. Saudaraku, coba bayangkan saat hujan dan angin datang, mereka tidak bisa berjamaah dan mengaji bersama, masjid yang seadanya itu bisa diterbangkan angin kapapun karena tidak ada satupun batu bata. Atas keprihatinan inilah Bantubersama.com mengajak #OrangBaik untuk memanfaatkan lahan pahala jariyah yang akan terus mengalir. Saat ini kami membutuhkan biaya Rp.400.000.000 untuk membangun masjid dari nol di atas tanah mereka. Satu rupiah yang saudaraku infakkan akan memberikan harapan kebahagiaan mereka yang kian dekat. #OrangBaik juga dapat membagikan tautan ini pada rekan terdekat agar bisa ikut membantu.
Legalitas
Nama Yayasan |
: |
Bantu Beramal Bersama |
Izin KEMENKUMHAM |
: |
AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
Izin Kemenkeu (NPWP) |
: |
19.875.390.7-542.000 |
Izin NIB |
: |
2706240049522 |
Izin Domisili |
: |
140/IV/2023 |
Izin Dinsos |
: |
846/564 |