“Shalat adalah Tiang Agama, tapi Masjid yang kami tempati ini tak bertiang dan berdinding kayu, kami khawatir jika suatu saat ada angin kencang mungkin masjid kami akan ambruk” - Pak Muhammad Ali (pengurus masjid Tilu Tuna)
Inilah potret Masjid Baitullah Tilu Tuna yang menjadi masjid satu-satunya di wilayah kampung Tilu Tuna, desa Wae Jare, kab. Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT. Jika warga ingin menuju masjid terdekat harus menempuh 15km dengan melewati hutan dan bukit pegunungan yang jalannya rusak ekstrem berbatu di Masjid An-Nur Toe.
Pada tahun 1994 masjid ini di bangun oleh 38 KK swadaya dari 2 kampung yaitu Wae Jare dan Tilu Tuna, warga mengumpulkan uang setiap KK 100rb untuk kumpul dan potong kayu serta membeli semen untuk lantai masjid. Meski dari hasil swadaya masyarakat namun kondisi masjid Baitullah Tilu Tuna ini masih sangat memilukan, seperti dinding yang terbuat dari kayu dan bercelah sudah semakin lapuk di makan usia, cuaca dan rayap, lantai yang terbuat dari semen, saat ini sudah terkikis karena saat musim hujan air dari atas atap yang memasuki masjid dan mengikis lantai semen masjid.
Meski kondisi masjid sangat memilukan, kabar baiknya Masjid Baitullah ini telah melahirkan muslim dan ada yang terlahir kembali menjadi muslim (mualaf) dengan menyebarnya cahaya islam. “Bukan kami tak ingin merenovasi atau membangun masjid yang layak, kami hanya petani kemiri tahunan dan pengetam sawah orang yang terkadang bulan depan tak berpenghasilan” -Bu Aminah
#OrangBaik, alangkah bahagianya muslim di Tilu Tuna ini jika bisa mempunyai Masjid layak untuk beribadah dan mengaji. Maukah #OrangBaik mengalirkan Pahala Jariyah dengan ikut patungan untuk bangun Masjid yang layak bagi mereka?. Klik "Donasi Sekarang"
Legalitas
Nama Yayasan |
: |
Bantu Beramal Bersama |
Izin KEMENKUMHAM |
: |
AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
Izin Kemenkeu (NPWP) |
: |
19.875.390.7-542.000 |
Izin NIB |
: |
2706240049522 |
Izin Domisili |
: |
140/IV/2023 |
Izin Dinsos |
: |
846/564 |